Firman Allah dalam surat Ar Ra’du ” Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sampai mereka (kaum itu ) merubah dirinya”. Ayat dalam Al Qur’an tersebut sebagian dari kita hapal tentang teksnya. Namun adakah keyakinan tentang kebenaran wahyu itu telah kita realisasikan? Menurut hemat saya ternyata sebagian besar kita belum pada taraf keimanan yang sempurna (baca= benar). Contoh saat ada pencanangan target kemenangan suara pemilu tahun 2009 PKS akan meraup 20% atau lebih. Suara nada melemahkan banyak didengungkan dengan alasan tidak realistis atau target yang tidak matematis dan sebagainya-dan sebagainya. Sebagian ada juga yang menyatakan optimis dari statemen tersebut, namun geliat kegiatannya tidak menampakkan optimisme pencanangan tersebut. Artinya masih juga ada kegamangan, karena bila sesorang dengan keyakinan yang mantap apa yang menjadi pilihannya tentu akan muncul semangat dalam aktivitas dan kreativitasnya. Jiwanya bergairah dalam berkarya muncul rasa gembira dalam melaksanakan runutan amaliah untuk mencapai cita-cita tersebut.
IMAJINASI KESUKSESAN SASARAN MEKANISME SUKSES
Maxwell Maltz, MD dalam bukunya “Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri” berpendapat ”Kebahagiaan adalah sebuah kebiasaan, sama seperti menyikat gigi atau mandi. Anda bisa memiliki kebiasaan ini”. Maltz yang juga penulis buku yang fenomenal “Psikosibernetika” melanjutkan, kita bisa berubah yakni bila selama ini terbiasa atau membiasakan diri untuk bersikap masam, lemah pada diri sendiri atau kepada siapapun, maka kita dapat beralih untuk memiliki kebiasaan kebahagiaan, atau kesuksesan ini.
Salah satu cara untuk mengubah kebiasaan buruk adalah dengan mengubah citra diri, siapa diri kita, dan apa yang kita idamkan. Citra diri ( self image) adalah konsepsi kita sendiri mengenai orang macam apakah diri kita. Jika gambaran mengenai diri kita sebagai orang yang lemah, sebagai korban, sebagai orang yang tertimpa segala macam kesulitan, jika tidak segera mengubah gambaran tersebut, dapat dipastikan kita menjadi orang seperti itu. Gagal, lemah dan selalu ditimpa berbagai kesulitan. Namun gambaran atau citra diri tersebut bisa diubah, jika kita mau mengubahnya, dan tidak ada alasan untuk berputus asa. Kita adalah sutradara dalam hidup kita sendiri. Sebagaimana ayat di atas Allah Yang Maha Mengubah, tidak akan mengubah diri kita, sampai kita mengubahnya sendiri.
Yang perlu kita pelajari hanyalah belajar mengubah gambaran diri, dengan menggunakan sedikit waktu dan energi, dengan mengikuti metode yang sudah terbukti kebenarannya serta begitu mudah dan begitu dekat dengan kita semua, saking dekat dan mudahnya, sering kali kita mengabaikannya.
Dalam meraih tujuan bersama demikian juga, bila selama ini kita sebagai anggota bagian dari partai berasumsi sebagai kumpulan orang baru, jumlahnya sedikit, exclusif dan susah diterima oleh pihak lain maka hasil itu pula yang akan kita terima. Hal ini yang perlu dirubah untuk kemudian mendapatkan perubahan pula dalam hasil yang kita dapatkan.
MENGUBAH CITRA DIRI
Suatu fakta yang tidak bisa dibantah adalah bahwa citra diri dapat diubah. Orang tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk mengubah citra dirinya dan memulai hidup baru yang lebih kreatif, lebih produktif, lebih makmur, lebih sejahtera, lebih bahagia dalam arti kata yang sebenar benarnya. Apalagi bila citra diri kelompok yang akan memunculkan penerimaan kelompok lain, maka citra diri kelompok itu juga bisa diarahkan dan akan menjadikan perubahan penerimaan pada kelompok lainnya. Memang bagi sebagian orang yang sedikit mengalami hambatan psikologis, maka peran seorang HYPNOTHERAPIST atau MOTIVATOR menjadi amat penting dalam membantu mereka untuk mengubah citra diri dengan metode hypnosis.
Menjadi partai besar yang berperan dalam perubahan kebijakan, itu hanya didapat bila dukungan dari masyarakat juga besar seperti yang dicantumkan dengan minimal pencapaian dalam pemilu 2009 adalah 20%. Namun juga harus disiapkan mental dan citra bahwa kita adalah partai yang memang pantas untuk mendapatkan dukungan. Kajian bagaimana citra diri inilah yang kemudian akan memacu mekanisme dalam setiap individu untuk perannya dalam partai tersebut.
IMAJINASI PENCETUS MEKANISME SUKSES
Banyak diantara kita sering meremehkan imajinasi. Bila diminta untuk berimajinasi anggapanya kita seorang pelamun, pengkhayal dan cenderung menjadi tidak realistis. Padahal, imajinasi kita begitu penting, sebab dapat sebagai pencetus mekanisme sukses, mekanisme sangat kreatif dalam diri yang melengkapkan sukses kita dalam hidup. Bila kita mengacu pada buku “Psikosibernetika” karya Maltz, yang menuntun kita kepada apa yang disebut “pikiran bawah sadar”. Pikiran bawah sadar sebenarnya bukan “pikiran”, melainkan mekanisme pelayanan guna mencapai sasaran yang mencakup otak dan sistem saraf yang diperintah oleh pikiran. Pada dasarnya, pikiraan bawah sadar, yang merupakan “mesin” ini berfungsi sebagai sebuah mekanisme pelayanan elektronik ciptaan Tuhan Yang Maha Melayani, tetapi lebih dahsyat daripada otak elektronik buatan manusia.
Kerjanya otomatis untuk mencapai sasaran yang kita tetapkan sendiri. Bila umpan mekanisme ini dengan “sasaran kegagalan” seperti tidak mungkin, sulit, mustahil, omong kosong, tidak bisa dan unsur unsur negatif lainnya, maka otomatis mekanisme ini akan beroperasi sebagai “mekanisme kegagalan”, sebaliknya bila umpan mekanisme ini dengan “sasaran sukses”, dan mekanisme ini pun akan berfungsi sebagai sebuah “mekanisme sukses”. Sebagaimana mekanisme pelayanan lainnya, ini pun harus mempunyai sasaran yang didefinisikan secara jelas dan detail. Mekanisme pelayanan yang bekerja secara otomatis ini, berusaha mencapai tujuan yang disodorkan dalam bentuk gambaran mental yang kita ciptakan. Bagaimana menciptakan gambaran mental tersebut. Disinilah imajinasi berperan sangat besar. Gambaran mental diciptakan dengan menggunakan imajinasi. Imajinasi inilah yang memberi kita citra. Imajinasi tidak punya bentuk, namun dapat memberi kita bentuk. Imajinasi memberi kita sasaran yang kita tuju. Imajinasi mempengaruhi setiap tindakan kita. Kita bertindak atau gagal bertindak, tindakan kita dipacu atau dihentikan karena imajinasi. Jika kita menggunakan imajinasi secara positif, kita bisa menjadikan diri kita sendiri orang yang lebih besar.
PRINSIP DASAR MIND POWER
Komposisi otak kita adalah terdiri dari:
Otak Kanan dan Otak Kiri.
Otak kanan yang berkaitan dengan fantasi dan imajinasi
Otak kiri berkaitan dengan logika dan hitung menghitung
Sementara ada proses “Servo mechanisme” (Psycho Cybernetic, Maxwell Malt) adalah mekanisme pelayanan yang ada dalam system otak kita yang akan membentuk kita mau jadi apa nantinya. Fikiran apapun yang masuk kedalam diri kita akan direspon secara otomatis dan akan membimbing seluruh tindakan kita kepada apa yang menjadi focus kita hingga benar-benar terwujud. Bahkan menurut hukum daya tarik (the Law Attraction) yang diungkapkan Rhonda Byrne dalam bukunya The Secret, bukan hanya diri kita yang merespon fikiran tersebut, namun seluruh semesta, orang-orang lain bahkan kejadian-kejadian atau peristiwa ikut merespon dengan sangat sempurna apa yang menjadi fikiran kita dan mewujudkannya menjadi sesuatu yang nyata. Dengan demikian, apabila yang terpancar dari pikiran kita secara konsisten dan terus menerus adalah sesuatu yang bernuansa kesuksesan, kegembiraan, keberlimpahan, suka memberi dan berbagi, ketaqwaan, kemakmuran, mencintai dengan tulus, Insya Allah, pasti, baguslah kita,, begitualah jadinya kita.
Sementara dalam proses maka kita mengenal:
Consicous – Alam Kesadaran 12 %
Sub Conscious - Alam Bawah Sadar 88 %
SEKILAS TENTANG PIKIRAN BAWAH SADAR
Banyak orang sering bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, mengapa saya mudah sekali putus asa, sering gagal, pasrah dan pesimis. Sepertinya tidak memiliki masa depan. Suram dan gelap, persis seperti apa yang dia gambarkan selama ini. Namun tidak jarang kita temui manusia-manusia unggul penuh semangat, optimis dan mereka sukses dan makmur, balik lagi, persis seperti apa yang dia gambarakan selama ini. Padahal mereka memiliki pendidikan yang sama, umur juga tidak terpaut jauh., tetapi pencapaian-pencapaian mereka jauh berbeda. Mengapa bisa demikian. Jawabannya adalah : Mereka berbeda dalam meng-“entry” alam pikiran bawah sadar mereka.
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT karena dianugerahi otak yang terdiri dari 30 milyar sel. Dan para pakar psikology, secara garis besar membagi dua pikiran manusia yaitu
1. Alam sadar atau kesadaran (conscious) dan
2. Fikiran bawah sadar (sub-conscious) (self image-believe systyem).
3. Super Conscious – Kesadaran Super
Dan ternyata pengaruh alam bawah sadar demikian besar dalam membentuk perilaku kita dan sikap kita yaitu 88 %. Sedangkan “sumbangan” alam sadar kita hanya 12 %. Yang mengisi sub conscious adalah pengalaman diri sendiri yang bersifat empiris dan informasi yang berasal dari luar diri kita.
Ini artinya kita sering kali “salah” dalam memberikan masukan kepada bawah sadar kita dengan info-info kelemahan diri seperti, tidak mampu, tidak mungkin, mana bisa, mustahil, dan kata-kata lain yang tidak memikili karakter sukses sedikitpun. Belum lagi orang yang tidak suka kepada kita karena iri hati dan sebagainya, yang sering menilai kita buruk. Secara tidak sadar kita menerima itu sebagai suatu fakta, padahal itu sama sekali tidak benar.
Sedangkan sifat alam bawah sadar menerima apapun yang disampaikan kepadanya tanpa bantahan, pembangkangan atau bentuk-bentuk penolakan lainnya. Alam bawah sadar juga tidak bisa membedakan apakah informasi itu suatu realita atau imajinasi. Semua yang masuk dianggap sebagai realita, dan dia akan “bergerak” sesuai dengan gambaran yang ada dalam pikiran bawah sadar. Dan semua itu bisa diubah dengan memformat ulang (reprogramming) pikiran bawah sadar kita menjadi lebih positif dengan teknik-teknik tertentu yang dikenal dengan HYPNOTHERAPY.
Apabila yang mendominasi alam bawah sadar kita adalah menyangkut kegagalan, lemah diri, negatif thinking sangat berbahaya bagi kualitas kehidupan kita. Untuk mengubah itu maka dikenal apa yang disebut HYPNOSIS. Artinya hypnosis adalah upaya untuk menata ulang pikiran bawah sadar kita.
Apabila kita sudah mampu melakukan self hypnosis, dalam arti alam bawah sadar kita sudah dapat menerima masukan masukan positif dari kita secara kompeten, maka akan ketemu dengan apa yang disebut AUTOMATIC GUIDANCE SYSTEM yang sudah dijelaskan pada awal tulisan ini. Gampangnya seluruh alam semesta akan mendorong kita menuju pencapaian-pencapaian yang sudah ditetapkan oleh bawah sadar kita secara otomatis. Ingat, apabila bawah sadar kita hanya berisi ide-ide kegagaalan, kemisikinan, tabah sampai akhir, prihatin dan sesuatu yang lemah, itu juga yang akan didapat.
Untuk menata ulang bawah sadar kita, dikenal apa yang disebut dengan CRAFT.
C- Cancel (batalkan progam buruk yang ada dalam bawah sadar)
R- Replace (ganti program buruk dengan program bagus dalam bawah sadar)
A-Affirmation (penegasan kembali terhadap program baru tersebut)
F-Focus (Pusatkan perhatian pada program baru tersebut)
T-Training (Latihan terhadap program baru)
Perlu diperhatikan saat kita ingin Focus, harus digambarkan secara jelas apa yang menjadi impian kita. Rasakan bahwa itu sudah benar-benar terjadi. Jangan sekali-sekali menggunakan kata akan, tapi rasakan dan bayangkan bahwa hal itu sudah benar-benar terjadi dalam diri kita. Dalam memberikan masukan kepada bawah sadar kita, jangan masukan kata-kata racun dan sampah, seperti tidak mungkin, tidak bisa, jikalau, mustahil dsb. Buang kata-kata itu dalam kamus perbendaharaan kita. Biarkan otak kanan bekerja maksimal, yang selama ini sering diabaikan, guna mengimbangi otak kiri kita yang terlalu banyak menghitung. Biarkan otak kanan kita merdeka, untuk mendapatkan sesuatu yang bagi otak otak kiri tidak mungkin, tapi bagi otak kanan sangat mungkin.
APLIKASI DALAM AKTIVITAS
Pikiran bawah sadar merupakan mekanisme pelayanan otomatis. Maka beri masukan yang bernuansa sukses pada mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasi merupakan gambaran mental yang akan disasar oleh mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasikan secara jelas dan detail apa yang menjadi harapan kita. Ingat, sedapat mungkin imajinasi harus menggambarkan seolah olah hal itu sudah benar-benar terjadi, rasakan nuansanya, bunyinya, teksturnya. Terus ulang pada setiap kesempatan. Ini memang seperti yang dilakukan oleh Ibu Guru Muslimah kepada muridnya, salah satunya Andrea Hirata saat punya keinginan disuruh untuk membanyangkan dan mengucapkannya berulang-ulang dan ternyata impian dari seorang Andrea terwujud seperti yang diceritakannya dalam Novel Laskar Pelangi. Metode relaksasi penting dalam proses itu. Tentu ada beberapa orang yang mengalami kesulitan dalam relaksasi dan fokus, meraka bisaa minta bantuan pada seorang hypnotherapist atau motivator untuk membantu dalam hal itu. Dan yakinlah, kita bisa mengubah diri kita menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih makmur, lebih berkemampuan untuk memberi, karena kita berkelebihan rejeki, lebih sehat dan hidup kita lebih berkualitas dan bahagia dalam arti yang seluas-luasnya.
PKS ingin menggapai kemenangan dalam pemilu 2009, dan selanjutnya ingin menjadi elemen yang bisa merubah peradaban. Kemenangan yang diinginkan tidak sekedar menjadikan seorang presiden negara ini dari PKS, tapi juga bisa lebih berperan untuk kebaikan negri ini, apakah mungkin? Sangat dimungkinkan bila kemudian ada dorongan dalam setiap diri yang ada di PKS terdorong untuk menjadi pemenang dengan merasakan nuansanya, bayangkan dari sisi dirinya, perannya sesuai keahliannya saat PKS itu dimenangkan oleh Allah SWT. Sehingga kemudian tanggapan dari pihak lain pun menjadikan PKS sebagai partai pemenang, dan tentulah akan memandang kader dan siapapun yang didalamnya sebagai seorang pemenang.
Ingatlah saat Rasulullah yang punya misi mendunia, untuk proses menaklukan Makkah adalah dengan persiapan dan peperangan dengan bangsa Persia. Kelas ummat Muslim pun menjadi naik tingkat, dan bertahap terus merambat naik dipacu lagi dari statemen beliau saat itu dimana Muslim yang dalam jumlah sedikit dikatakan bahwa Ummat Muslim akan berjaya hingga sampai Eropa. Barulah sepeninggal beliau di tahun 92 Hijriyyah, Andalusia bisa tertaklukan oleh Thariq bin Ziyyad yang termotivasi oleh hadits Rasulullah SAW yang diucapkan berpuluh tahun sebelumnya sebagai dasar motivasi dan cita-cita yang disuntikkan untuk mendorong keberhasilan-keberhasilan ummat sesudahnya.
Kita akan jadi pemenang dan menjadikan negri Indonesia ini faktor perubahan perbaikan dunia dimasa yang akan datang tentulah tidak sekedar harapan tapi bisa terwujudkan tentu dengan bergantung dari Allah SWT. Namun sebagaimana keimanan kita pada Qur’an surat Ar Ra’du diawal tulisan ini Harapan itu tentu masih ada, namun harus kita jaga dan wujudkan dimulai dari diri kita dengan tetap semangat beramal jama’i untuk maksimal dalam berkontribusi.
Doaku:
Ya Tuhan kami,
Tunjukilah yang benar itu benar dan berilah kami kekuatan untuk melaksanakannya.
Ya Tuhan kami,
Tunjukilah yang salah itu salah dan berilah kami kekuatan untuk meninggalkannya.
Ya Tuhan kami,
Janganlah engkau gelincirkan kami dalam kesalahan setelah engkau beri petunjuk.
Dan kuatkanlah kami untuk senantiasa memegang teguh kebenaran.
Ya Tuhan kami,
Ampunilah kami dan lindungilah kami dari kebodohan, kemalasan, dan kekikiran.
Jadikanlah kami menjadi orang yang senantiasa punya semangat, dengan petunjuk dan ilmu dan rahmat-Mu.
Aamiin.
Kamis, 30 Oktober 2008
Rabu, 22 Oktober 2008
HIDUP BERGAYA MODERN TERNYATA MENTAL TERBELAKANG ATAU ”DESO”
Terinspirasi dari surat rekan kerjaku maka tulisan ini bisa jadi renungan.
Pengalaman perjalanan kebeberapa negara sebagai berikut;
Suatu kebahagiaan bisa ke IOWA negara bagian USA yang maju karena indusri otomotif, alat pertanian dan alat berat, juga lingkup pendidikan yang bertaraf internasional untuk bidang pertanian dan gizi. Saat bertemu rekanan kerja seorang General Manager dan kemudian teman dari Indonesia mengajak untuk makan malam, ternyata seorang Genaral Manager ini lebih senang makan dengan masakan sendiri bila dibanding di restoran semacam KFC atau Mc Donald. Demikian disaat shalat Jum’at kita bertemu dan berkenalan dengan seorang Dekan bergelar Doktor Ilmu Gizi keturunan India, ia malah mengajak berbelanja di pasar lesehan Islamic Center dari pada ke Mall karena jaminan kehalalan sebagai alasan. Saran sang Doktor yang lain adalah agar berhemat dalam berkomunikasi dengan keluarga, ia sarankan agar kami menggunakan kartu pos atau surat dari pada harus setiap saat menggunakan telepon, padahal teman saya barusan membeli Hand Phone (HP) terbaru karena perjalanan ini.
Di Jepang disetiap stasiun kereta, kampus dan lokasi parkir dipenuhi dengan sepeda, karena ternyata dari Mahasiswa, Dosen dan tak terkecuali Rektorpun ada yang naik sepeda saat berangkat baik ke kampus atau ke stasiun kereta. Bagi pekerja jalan kaki atau bersepeda adalah pilihan yang banyak dilakukan untuk pulang balik termasuk saat berbincang dengan General Manager Hitachi Heavy Equipment dari keseharian yang dia lakoni. Ada pula cerita pemilik perusahaan Honda yang tinggal di apartemen yang sederhana. Sementara cerita lain ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu Mercy.
Termasuk dalam berkomunikasi dengan HP, saat rekan kerjaku mengeluarkan jenis comunicator lengkap dengan kameranya menjadi benda termahal karena sisi kanan kiri setingkat Manager diperusahaan terkenal di negeri Sakura ini hanya menggunakan HP CDMA tanpa kamera. Pun bila diamati merk sepatu yang dikenakan, baik dalam acara resmi atau olah raga mereka jarang yang menggunakan merk-merk terkenal.
Saat berkesempatan ke Australia menghadiri undangan kerja, dan bertemu dengan Direktur dealer perusahaan automotif terkenal dari Eropa, sang direktur menggunakan mobil keluaran Toyota yang termasuk murah untuk ukuran negara tersebut. Demikian saat kerumahnya, maka tidak ada penjagaan dari satpam perusahaan sebagaimana lazim dinegara kita. Sehingga benar bila ada cerita rekan yang berkesempatan melihat sebuah acara seremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, ia tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai merk Holden baru yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik, para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana pengawalnya. Cerita lain adalah saat kenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga negara Malaysia keturunan Cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikuti program Post Doc. Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya.
Demikian saat kita ada jamuan makan, pakaian bermerk Eropa yang dikenakan rekan senegaraku tenggelam oleh rekan-rekan dari negara tersebut yang rata-rata produksi dari Asia khususnya China, India dan Bangladesh. Apalagi saat mengabadikan acara makan malam secara spontan tamu-tamu ini mengeluarkan alat yang bisa dilihat adalah HP terbaru seperti dari Nokia 9300, E90 atau merk lain lengkap dengan kamera sementara tuan rumah dari Australia sendiri masih tetap memakai kamera konvensional semacam merk Kodak atau Nixon. Dalam hati siapa yang modern atau sebaliknya atau yang sering diselorohkan pelawak Tukul Arwana sifat atau sikap Deso?
Bila kita sering berkunjung kebeberapa negara kadang sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di Amerika, Jepang atau di Australia , baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatannya di perusahaan. Jangan-jangan kalau orang Amerika atau Jepang diajak ke Pondok Indah bisa pingsan melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Karena rata-rata rumah di Jepang misalnya memiliki tinggi plafon yang bisa disentuh dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan. Jadi siapa yang modern atau yang deso?
Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.
Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, karena kita juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso.
Mari kita lihat dalam sejarah, bahwa sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja),
padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemewahan istana raja-raja negara sekelilingnya, karena beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan? Mengingat beliau sebagai kepala negara. Jawabannya tentu kita tahu karena beliau melaksankannya di Masjid.
Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di Mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala negara, punya hak prerogatif dalam mengatur harta rampasan perang dan ada jatah dari Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya?
Ketika Indonesia sedang terpuruk, hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak seremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll,dsb, dst.
Sisi lain dari beberapa survey dan dunia perdaganagan seperti HP dan segala accesorisnya, pakaian dan sepatu bermerk Indonesia ternyata menjadi pangsa pasar yang paling subur. Sisi yang kontradiktif dimana problem kemasyarkatan dan segala macam bentuk bencana / kecelakaan ada dinegri ini. Sehingga bagaimanakah bangsa ini mengangkat harga diri dan membangun eksistensi yang berharga dimata dunia?
Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS (, di Malaysia "Wanita Tak Senonoh") , angka kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah, karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah negara normal atau bahkan mengikut negara maju.
Bagaimana bila akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas
sampai bawah :
- Orang bisa antri raskin sambil pegang HP
- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok
- Orang tua lupa membayar SPP, karena terpakai untuk beli tv dan kulkas
- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, orang kampung mabuk beli minuman patungan
- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
- Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
- Orang beli gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk McDonald
- Kelihatannya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan.
- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin HP
- 63 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.
- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
Yang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren padahal mental kita Deso.
Maka dari itu marilah kita bersikap wajar, memanfaatkan dan mengusahakan sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. Dasari selalu dengan kaidah nilai-nilai sang Tauladan / Panutan terbaik Rasulullah SAW, bercermin kepada para sholih terdahulu (shalafus sholih), mengambil pelajaran dari para pemimpin sukses yang senantiasa menjaga kesederhanaan. Kalkulasi sarana kebutuhan berdasarkan nilai prioritas dan ketepatan fungsi dan jangan mudah terprofokasi dengan tawaran pasar karena biasanya akan melengahkan kita dari kebersahajaan(.)
Pengalaman perjalanan kebeberapa negara sebagai berikut;
Suatu kebahagiaan bisa ke IOWA negara bagian USA yang maju karena indusri otomotif, alat pertanian dan alat berat, juga lingkup pendidikan yang bertaraf internasional untuk bidang pertanian dan gizi. Saat bertemu rekanan kerja seorang General Manager dan kemudian teman dari Indonesia mengajak untuk makan malam, ternyata seorang Genaral Manager ini lebih senang makan dengan masakan sendiri bila dibanding di restoran semacam KFC atau Mc Donald. Demikian disaat shalat Jum’at kita bertemu dan berkenalan dengan seorang Dekan bergelar Doktor Ilmu Gizi keturunan India, ia malah mengajak berbelanja di pasar lesehan Islamic Center dari pada ke Mall karena jaminan kehalalan sebagai alasan. Saran sang Doktor yang lain adalah agar berhemat dalam berkomunikasi dengan keluarga, ia sarankan agar kami menggunakan kartu pos atau surat dari pada harus setiap saat menggunakan telepon, padahal teman saya barusan membeli Hand Phone (HP) terbaru karena perjalanan ini.
Di Jepang disetiap stasiun kereta, kampus dan lokasi parkir dipenuhi dengan sepeda, karena ternyata dari Mahasiswa, Dosen dan tak terkecuali Rektorpun ada yang naik sepeda saat berangkat baik ke kampus atau ke stasiun kereta. Bagi pekerja jalan kaki atau bersepeda adalah pilihan yang banyak dilakukan untuk pulang balik termasuk saat berbincang dengan General Manager Hitachi Heavy Equipment dari keseharian yang dia lakoni. Ada pula cerita pemilik perusahaan Honda yang tinggal di apartemen yang sederhana. Sementara cerita lain ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu Mercy.
Termasuk dalam berkomunikasi dengan HP, saat rekan kerjaku mengeluarkan jenis comunicator lengkap dengan kameranya menjadi benda termahal karena sisi kanan kiri setingkat Manager diperusahaan terkenal di negeri Sakura ini hanya menggunakan HP CDMA tanpa kamera. Pun bila diamati merk sepatu yang dikenakan, baik dalam acara resmi atau olah raga mereka jarang yang menggunakan merk-merk terkenal.
Saat berkesempatan ke Australia menghadiri undangan kerja, dan bertemu dengan Direktur dealer perusahaan automotif terkenal dari Eropa, sang direktur menggunakan mobil keluaran Toyota yang termasuk murah untuk ukuran negara tersebut. Demikian saat kerumahnya, maka tidak ada penjagaan dari satpam perusahaan sebagaimana lazim dinegara kita. Sehingga benar bila ada cerita rekan yang berkesempatan melihat sebuah acara seremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, ia tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai merk Holden baru yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik, para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana pengawalnya. Cerita lain adalah saat kenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand. Dia seorang warga negara Malaysia keturunan Cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikuti program Post Doc. Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya.
Demikian saat kita ada jamuan makan, pakaian bermerk Eropa yang dikenakan rekan senegaraku tenggelam oleh rekan-rekan dari negara tersebut yang rata-rata produksi dari Asia khususnya China, India dan Bangladesh. Apalagi saat mengabadikan acara makan malam secara spontan tamu-tamu ini mengeluarkan alat yang bisa dilihat adalah HP terbaru seperti dari Nokia 9300, E90 atau merk lain lengkap dengan kamera sementara tuan rumah dari Australia sendiri masih tetap memakai kamera konvensional semacam merk Kodak atau Nixon. Dalam hati siapa yang modern atau sebaliknya atau yang sering diselorohkan pelawak Tukul Arwana sifat atau sikap Deso?
Bila kita sering berkunjung kebeberapa negara kadang sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di Amerika, Jepang atau di Australia , baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatannya di perusahaan. Jangan-jangan kalau orang Amerika atau Jepang diajak ke Pondok Indah bisa pingsan melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Karena rata-rata rumah di Jepang misalnya memiliki tinggi plafon yang bisa disentuh dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan. Jadi siapa yang modern atau yang deso?
Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.
Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, karena kita juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso.
Mari kita lihat dalam sejarah, bahwa sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja),
padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemewahan istana raja-raja negara sekelilingnya, karena beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan? Mengingat beliau sebagai kepala negara. Jawabannya tentu kita tahu karena beliau melaksankannya di Masjid.
Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di Mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala negara, punya hak prerogatif dalam mengatur harta rampasan perang dan ada jatah dari Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya?
Ketika Indonesia sedang terpuruk, hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak seremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll,dsb, dst.
Sisi lain dari beberapa survey dan dunia perdaganagan seperti HP dan segala accesorisnya, pakaian dan sepatu bermerk Indonesia ternyata menjadi pangsa pasar yang paling subur. Sisi yang kontradiktif dimana problem kemasyarkatan dan segala macam bentuk bencana / kecelakaan ada dinegri ini. Sehingga bagaimanakah bangsa ini mengangkat harga diri dan membangun eksistensi yang berharga dimata dunia?
Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS (, di Malaysia "Wanita Tak Senonoh") , angka kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah, karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah negara normal atau bahkan mengikut negara maju.
Bagaimana bila akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas
sampai bawah :
- Orang bisa antri raskin sambil pegang HP
- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok
- Orang tua lupa membayar SPP, karena terpakai untuk beli tv dan kulkas
- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, orang kampung mabuk beli minuman patungan
- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
- Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
- Orang beli gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk McDonald
- Kelihatannya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan.
- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin HP
- 63 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.
- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
Yang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren padahal mental kita Deso.
Maka dari itu marilah kita bersikap wajar, memanfaatkan dan mengusahakan sesuatu sesuai kebutuhan bukan keinginan. Dasari selalu dengan kaidah nilai-nilai sang Tauladan / Panutan terbaik Rasulullah SAW, bercermin kepada para sholih terdahulu (shalafus sholih), mengambil pelajaran dari para pemimpin sukses yang senantiasa menjaga kesederhanaan. Kalkulasi sarana kebutuhan berdasarkan nilai prioritas dan ketepatan fungsi dan jangan mudah terprofokasi dengan tawaran pasar karena biasanya akan melengahkan kita dari kebersahajaan(.)
Senin, 20 Oktober 2008
HALAL BIL HALAL ; MEMBANGUN INTEGRITAS DENGAN MEMINTA ATAU MEMBERI MA'AF
TRADISI MUDIK DAN SILATURAHIM (Halal bil Halal)
Bila didasari kebaikan dengan semangat dari nilai ajaran agama; ” Bersegeralah kepada ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi diperuntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang membelanjakan hartanya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya saat dia marah, dan orang yang memaafkan sesama manusia, dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (Al Qur’an, Al Imran 133-,134). Maka perayaan hari raya Idul Fitri oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dengan budaya silaturahim dan acara Halal bil Halal. Yang unik dari bangsa ini adalah bahwa momen silaturahim sebagai bagian seperti tak terpisahkan dari perayaan hari besar pasca bulan puasa tersebut. Sehingga ummat Islam yang mayoritas di Indonesia ini melakukan budaya ”Mudik” setiap tahunnya yakni pulang kekampung halaman tempat asal dia dilahirkan atau dan dimana ada orang tua dan sanak keluarganya.
Sehingga dari fenomena Mudik tersebut, sebetulnya pemerintah bisa memberikan regulasi mengenai Mudik agar bisa lebih aman dan nyaman sebagai bentuk kepedulian dan pelayanan kepada elemen bangsa ini.(Korelasi bisa baca artikel;Pemerintah Perlu membuat Undang-undang Mudik ?).
SEJARAH ORANG PEMAAF
Tradisi meminta maaf apalagi dalam konteks hubungan kemanusiaan ternyata mempunyai nilai yang amat positif, baik dari sisi orang yang meminta maaf dan lebih baik lagi dari orang yang memberi maaf itu sendiri. Kita bisa melihat dalam sejarah Islam, integritas sang Rasulullah sebagai tauladan ummatnya juga tidak lepas dari kebiasaan memberi maaf kepada pihak lain. Cerita Nabi Muhammad SAW berada pada masa awal kenabiannya, saat berdakwah ke Thaif. Apa yang beliau dapatkan ? Tidak hanya ditolak dan dihina, warga Thaif melakukan tindak kekerasan dengan melempari batu hingga Nabi SAW berdarah. Pada sa’at itu turunlah malaikat Jibril As. Jibril bertanya kepada Nabi; “Wahai Rasullullah SAW, hendak diapakan orang-orang Thaif ?. Saya bisa balikkan gunung untuk membinasakan mereka semua”Kemudian Nabi SAW menjawab “ Ya Jibril, jangan lakukan itu, mereka berbuat begitu disebabkan mereka belum mengetahui” .Jawaban sangat singkat namun penuh makna, didalamnya terkandung permakluman dan pemberian ma’af kepada orang-orang Thaif dari seorang Tauladan.
Kisah lain meriwayatkan, bahwa hampir setiap hari ketika Nabi SAW ingin berangkat ke masjid, ia selalu diludahi oleh seorang tua Yahudi, namun Nabi SAW tidak pernah marah dan selalu mema’afkan orang itu. Sampai pada suatu hari, Nabi SAW merasa tidak ada yang meludahinya. Kemudian beliau bertanya kepada para sahabat. Terjadi dialog kurang lebih; “Kemana orang yang sering meludahi saya, koq saya dalam beberapa hari ini tidak diludahi lagi”? Para sahabat merasa heran dan menjawab,” Orang itu lagi sakit ya Rasullullah. Kenapa Rasulullah menanyakan dia, setahu kami Rasulullah sering dihina dan diludahin olehnya”, kata para sahabat. Rasulullah diam sejenak dan kemudian berkata,” Antar saya kesana, saya ingin menjenguknya” Tentu saja para sahabat bingung, termasuk Umar bin Khatab bekas “preman” yang telah jadi muslim ta’at tentunya sering geram dengan tingkah orang tua Yahudi tersebut. Namun mereka tidak bisa menolak keinginan Rasulullah SAW, orang yang selama ini sangat mereka hormati dan segani karena kejujuran, keberanian dan ketegasaannya. Sehingga berangkatlah Nabi SAW bersama para sahabat ketempat orang Yahudi yang sedang sakit. Tentu saja Yahudi tua itu merasa kaget. Dia meminta ma’af atas perbuatanya serta kekurang ajaran-nya kepada Nabi SAW selama ini, sambil menangis tersedu-sedu. Sang Rasul SAW mema’afkan orang itu, tanpa prasyarat apapun. Dahsyat dan benar-benar ikhlas, sehingga sa’at itu juga, sang Yahudi menyatakan masuk Islam dan tidak lama kemudian meninggal dunia.
Memberi maaf yang beliau lakukan dimata ummatnya dan pihak lain menjadikan integritas dirinya menjadi sangat baik. Nuansa keteduhan dan segan akan muncul dari seorang pemaaf, sehingga melahirkan pengikut-pengikut jejaknya orang-orang yang mempunyai prestasi sangat baik dalam sejarah.
Dalam sejarah dunia pada umumnya pun memberi maaf kepada pihak lain adalah bahagian kesuksesan tokoh-tokoh besar di dunia ini seperti;
Seorang Nelson Mandela, korban kedzaliman pemerintahan apartheid Afrika Selatan. Dia penentang keras politik perbedaan warna kulit yang dilakukan oleh pemerintahan Afrika Selatan. Sehingga dalam sejarah kita tidak pernah mengetahui wajah Mandela ketika masih muda kecuali melihatnya lewat foto-foto yang disiarkan oleh televisi yang menampilkan saat muda berusia 25 tahunan. Kita mengenalnya setelah dia keluar dari penjara dengan rambut putih semua.Setelah keluar dari penjara dan menjadi pemimpin negeri itu dia tidak membantai seluruh warga kulit putih disana, namun mema’afkan mereka semua yang telah memenjarakan dirinya puluhan tahun di penjara Afrika Selatan. Mandela melakukan rekonsiliasi dalam arti yang sebenar-benarnya, bukan basa basi, tanpa menyimpan sedikitpun dendam. Sekarang kita melihat Afrika Selatan relatif normal sebagai sebuah negara. Dan ketika Mandela mundur sebagai Presiden Afrika Selatan, semuanya berjalan lancar, tertib dan aman.Terlepas dari ada beberapa pro dan kontra untuk seorang tokoh Nelson Mandela, namun yang ingin saya sampaikan, bahwa dia adalah contoh pemimpin yang mampu mengubur masa lalu dan berupaya menatap kedepan, antara lain dengan memberikan ma’af, baik kepada institusi maupun individu yang dianggapnya telah membuat dia menjadi menderita dan teraniaya.
MEMINTA MA’AF; MENGUBAH PANDANGAN ORANG TENTANG KITA DAN MENGUATKAN KREDIBILTAS KITA
Yang perlu dipahami pada diri kita adalah, bahwa sebagai manusia kita tidak akan luput dari kesalahan baik pada diri sendiri dan pada pihak lain. Namun orang baik adalah orang yang menyadari kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya. Dalam hal pekerjaan ada pengalaman dari seseorang saat melaksanakan pekerjaan dan membuat kekeliruan. Ia dipanggil oleh atasannya, namun menyadari akan kesalahannya sebelum memasuki ruangan, ia sudah siap untuk mengakui kekeliruannya dan siap menanggung resiko apapun yang akan terjadi kepadanya, sekaligus ia ingin meminta ma’af atas kekeliruan tersebut. Setelah berbasa basi sebentar sang atasan kemudian menanyakan kepadanya tentang kekeliruan tsb. Pada awal pembicaraan, langsung ia minta ma’af atas kekeliruan tersebut dan ia siap diberikan sanksi atas kesalahannya itu. Suatu keajaiban terjadi, karena air muka atasan berubah menjadi teduh dan tersenyum. Begitu wajahnya berubah, langsung ia lanjutkan dengan argumentasinya dan menjelaskan mengapa semua itu bisa terjadi. Sang atasan mengangguk-anggukan kepala. Akhir kata, pertemuan dengan atasan berakhir dengan happy ending dan ia mendapat tugas lagi yang lebih menantang. Tentu saja akan lain kejadiannya, bila pada awal pembicaraan ia memberikan alasan-alasan terlebih dulu mengapa kesalahan itu bisa terjadi, sampai lupa meminta ma’af atas kesalahan tersebut.
Jadi ternyata meminta ma’af justru menguatkan kredibilitas kita, menaikan harga diri kita dan mengakui keberadaan kita sebagaimana manusia, yang tidak luput dari kekeliruan. Tentu menjadi lain masalahnya, bila kita melakukan kekeliruan yang sama, dan kesalahan yang itu-itu juga. Jika demikian masalahnya, kita setara dengan keledai.Oleh sebab itu, minta ma’aflah, jika memang kita benar-benar bersalah atau melakukan kekeliruan, sekecil apapun kesalahan yang kita lakukan. Efeknya sungguh luar biasa.
PEMBERIAN MA’AF MERUPAKAN PROSES DETOKSIFIKASI
Dari tokoh yang saya paparkan sebelumnya Rasulullah Muhammad SAW dari sifatnya yang pemaaf terhadap kesalahan orang-orang terdahulu dan ummatnya juga terkenal tokoh yang sederhana, tidak sombong, rendah hati, wajahnya enak dilihat. Juga bila kita mengingat penampilan seorang Nelson Mandela dia termasuk salah satu orang yang telah memaafkan dari kesalahan rezim yang sebelumnya, ia senantiasa ceria, rendah hati dan enak dilihat. Dua tokoh tersebut meski bukan maksud untuk menyamakan adalah orang yang karena memaafkan maka mengalami detoksifikasi, yaitu mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh dan pikiran melalui pemberian ma’afnya.
Kebalikan dari orang yang pema’af adalah orang yang tidak pernah mengakui kekeliruan ataupun kesalahan yang dilakukannya. Dia selalu mengelak, dan menimpakan kesalahan pada orang lain. Otomatis, menurut anggapan dia, dia tidak berbuat salah, dan karena tidak berbuat salah, dia tidak perlu minta ma’af, baik dalam pekerjaan, hubungan kemasyarakatan atau keluarga. Apalagi ia mempunyai anggapan yang keliru bahwa meminta ma’af adalah pekerjaan rendah dan hina. Dengan meminta ma’af, menurutnya, mengurangi kehebatan dirinya, dan menjadikan dirinya sangat rendah dan tidak hebat. Kehidupan orang-orang seperti ini akan mengalami kesempitan gerak dan pemikiran. Kecurigaan kepada pihak lain serta senantiasa merasa benar akan membuat dirinya sempit pada dadanya dan pemikiran. Muncullah racun-racun penyakit dalam tubuhnya karena pemikiran tersebut ini kebalikan dari orang-orang pema’af sebelumnya.
Bila kita cermati penjabaran di atas tentu secara normatif kita akan memilih sebagai pema’af agar mempunyai sifat baik seperti tokoh-tokoh di atas. Namun kembali kepada diri kita masing-masing, apakah pemberian ma’af penting dalam upaya pencapaian kita untuk hidup berkelimpahan rejeki, kemakmuran, kesehatan, berbagi kepada orang lain baik harta maupun ilmu dan kebahagiaan sejati dalam arti kebahagiaan secara materi/finansial maupun kebahagiaan spiritual dalam arti keberadaan diri kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Demikian dari hikmah ”Mudik” dan Halal bil Halal sebagai sarana silaturahim untuk saling memberi ma’af yang ternyata sangat penting dalam pencapaian kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Kita umpamakan, proses pemberian ma’af semacam anti oksidan, yang memusnahkan radikal bebas dari tubuh dan pikiran kita. Tubuh kita menjadi lebih segar dan sehat, pikiran kita menjadi jernih, karena segala racun tubuh berupa dendam kesumat, iri hati, dan dengki lenyap pada saat kita memberikan ma’af kepada siapapun yang telah menyakiti kita.
Apakah hal tersebut sulit ? Jika kita menganggapnya sulit, maka pemberian ma’af menjadi sulit. Namun jika pemberian ma’af kita katakan sebagai suatu keharusan dalam mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan, maka kita katakan bisa dilakukan, maka pemberiaan ma’af pasti dapat dilakukan.Untuk lebih mudah memahaminya, kita misalkan pemberian ma’af sebagai proses detoksifikasi, proses pengeluaran racun dari dalam tubuh kita. Pada saat kita memberikan ma’af, maka yang terjadi adalah kita tengah mengeluarkan racun-racun diri tubuh dan pikiran kita, dan kemudian terjadi adalah rasa lapang, segar, menyenangkan, aura wajah kita muncul berbinar, imajinasi kita tentang keberhasilan dan kesuksesan jelas tergambar, dan pada akhirnya apa yang menjadi keinginan kita, hidup yang nyaman, berkualitas, makmur, sukses dalam arti yang luas, benar-benar terwujud.Marilah kita mencoba memberi ma’af untuk hal-hal yang kecil lebih dulu, kemudian secara perlahan dilanjutkan dengan memberi ma’af kepada hal-hal yang menurut Anda sulit dilakukan, padahal mudah dilakukan. Tetaplah bersyukur, berdo’a, dan menjaga silaturahim dan lakukan afirmasi untuk menimati bahwa hidup ini benar-benar menyenangkan, dan tidak ada alasan untuk menanam racun dalam diri kita(.)
Bila didasari kebaikan dengan semangat dari nilai ajaran agama; ” Bersegeralah kepada ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi diperuntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang membelanjakan hartanya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya saat dia marah, dan orang yang memaafkan sesama manusia, dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (Al Qur’an, Al Imran 133-,134). Maka perayaan hari raya Idul Fitri oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dengan budaya silaturahim dan acara Halal bil Halal. Yang unik dari bangsa ini adalah bahwa momen silaturahim sebagai bagian seperti tak terpisahkan dari perayaan hari besar pasca bulan puasa tersebut. Sehingga ummat Islam yang mayoritas di Indonesia ini melakukan budaya ”Mudik” setiap tahunnya yakni pulang kekampung halaman tempat asal dia dilahirkan atau dan dimana ada orang tua dan sanak keluarganya.
Sehingga dari fenomena Mudik tersebut, sebetulnya pemerintah bisa memberikan regulasi mengenai Mudik agar bisa lebih aman dan nyaman sebagai bentuk kepedulian dan pelayanan kepada elemen bangsa ini.(Korelasi bisa baca artikel;Pemerintah Perlu membuat Undang-undang Mudik ?).
SEJARAH ORANG PEMAAF
Tradisi meminta maaf apalagi dalam konteks hubungan kemanusiaan ternyata mempunyai nilai yang amat positif, baik dari sisi orang yang meminta maaf dan lebih baik lagi dari orang yang memberi maaf itu sendiri. Kita bisa melihat dalam sejarah Islam, integritas sang Rasulullah sebagai tauladan ummatnya juga tidak lepas dari kebiasaan memberi maaf kepada pihak lain. Cerita Nabi Muhammad SAW berada pada masa awal kenabiannya, saat berdakwah ke Thaif. Apa yang beliau dapatkan ? Tidak hanya ditolak dan dihina, warga Thaif melakukan tindak kekerasan dengan melempari batu hingga Nabi SAW berdarah. Pada sa’at itu turunlah malaikat Jibril As. Jibril bertanya kepada Nabi; “Wahai Rasullullah SAW, hendak diapakan orang-orang Thaif ?. Saya bisa balikkan gunung untuk membinasakan mereka semua”Kemudian Nabi SAW menjawab “ Ya Jibril, jangan lakukan itu, mereka berbuat begitu disebabkan mereka belum mengetahui” .Jawaban sangat singkat namun penuh makna, didalamnya terkandung permakluman dan pemberian ma’af kepada orang-orang Thaif dari seorang Tauladan.
Kisah lain meriwayatkan, bahwa hampir setiap hari ketika Nabi SAW ingin berangkat ke masjid, ia selalu diludahi oleh seorang tua Yahudi, namun Nabi SAW tidak pernah marah dan selalu mema’afkan orang itu. Sampai pada suatu hari, Nabi SAW merasa tidak ada yang meludahinya. Kemudian beliau bertanya kepada para sahabat. Terjadi dialog kurang lebih; “Kemana orang yang sering meludahi saya, koq saya dalam beberapa hari ini tidak diludahi lagi”? Para sahabat merasa heran dan menjawab,” Orang itu lagi sakit ya Rasullullah. Kenapa Rasulullah menanyakan dia, setahu kami Rasulullah sering dihina dan diludahin olehnya”, kata para sahabat. Rasulullah diam sejenak dan kemudian berkata,” Antar saya kesana, saya ingin menjenguknya” Tentu saja para sahabat bingung, termasuk Umar bin Khatab bekas “preman” yang telah jadi muslim ta’at tentunya sering geram dengan tingkah orang tua Yahudi tersebut. Namun mereka tidak bisa menolak keinginan Rasulullah SAW, orang yang selama ini sangat mereka hormati dan segani karena kejujuran, keberanian dan ketegasaannya. Sehingga berangkatlah Nabi SAW bersama para sahabat ketempat orang Yahudi yang sedang sakit. Tentu saja Yahudi tua itu merasa kaget. Dia meminta ma’af atas perbuatanya serta kekurang ajaran-nya kepada Nabi SAW selama ini, sambil menangis tersedu-sedu. Sang Rasul SAW mema’afkan orang itu, tanpa prasyarat apapun. Dahsyat dan benar-benar ikhlas, sehingga sa’at itu juga, sang Yahudi menyatakan masuk Islam dan tidak lama kemudian meninggal dunia.
Memberi maaf yang beliau lakukan dimata ummatnya dan pihak lain menjadikan integritas dirinya menjadi sangat baik. Nuansa keteduhan dan segan akan muncul dari seorang pemaaf, sehingga melahirkan pengikut-pengikut jejaknya orang-orang yang mempunyai prestasi sangat baik dalam sejarah.
Dalam sejarah dunia pada umumnya pun memberi maaf kepada pihak lain adalah bahagian kesuksesan tokoh-tokoh besar di dunia ini seperti;
Seorang Nelson Mandela, korban kedzaliman pemerintahan apartheid Afrika Selatan. Dia penentang keras politik perbedaan warna kulit yang dilakukan oleh pemerintahan Afrika Selatan. Sehingga dalam sejarah kita tidak pernah mengetahui wajah Mandela ketika masih muda kecuali melihatnya lewat foto-foto yang disiarkan oleh televisi yang menampilkan saat muda berusia 25 tahunan. Kita mengenalnya setelah dia keluar dari penjara dengan rambut putih semua.Setelah keluar dari penjara dan menjadi pemimpin negeri itu dia tidak membantai seluruh warga kulit putih disana, namun mema’afkan mereka semua yang telah memenjarakan dirinya puluhan tahun di penjara Afrika Selatan. Mandela melakukan rekonsiliasi dalam arti yang sebenar-benarnya, bukan basa basi, tanpa menyimpan sedikitpun dendam. Sekarang kita melihat Afrika Selatan relatif normal sebagai sebuah negara. Dan ketika Mandela mundur sebagai Presiden Afrika Selatan, semuanya berjalan lancar, tertib dan aman.Terlepas dari ada beberapa pro dan kontra untuk seorang tokoh Nelson Mandela, namun yang ingin saya sampaikan, bahwa dia adalah contoh pemimpin yang mampu mengubur masa lalu dan berupaya menatap kedepan, antara lain dengan memberikan ma’af, baik kepada institusi maupun individu yang dianggapnya telah membuat dia menjadi menderita dan teraniaya.
MEMINTA MA’AF; MENGUBAH PANDANGAN ORANG TENTANG KITA DAN MENGUATKAN KREDIBILTAS KITA
Yang perlu dipahami pada diri kita adalah, bahwa sebagai manusia kita tidak akan luput dari kesalahan baik pada diri sendiri dan pada pihak lain. Namun orang baik adalah orang yang menyadari kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya. Dalam hal pekerjaan ada pengalaman dari seseorang saat melaksanakan pekerjaan dan membuat kekeliruan. Ia dipanggil oleh atasannya, namun menyadari akan kesalahannya sebelum memasuki ruangan, ia sudah siap untuk mengakui kekeliruannya dan siap menanggung resiko apapun yang akan terjadi kepadanya, sekaligus ia ingin meminta ma’af atas kekeliruan tersebut. Setelah berbasa basi sebentar sang atasan kemudian menanyakan kepadanya tentang kekeliruan tsb. Pada awal pembicaraan, langsung ia minta ma’af atas kekeliruan tersebut dan ia siap diberikan sanksi atas kesalahannya itu. Suatu keajaiban terjadi, karena air muka atasan berubah menjadi teduh dan tersenyum. Begitu wajahnya berubah, langsung ia lanjutkan dengan argumentasinya dan menjelaskan mengapa semua itu bisa terjadi. Sang atasan mengangguk-anggukan kepala. Akhir kata, pertemuan dengan atasan berakhir dengan happy ending dan ia mendapat tugas lagi yang lebih menantang. Tentu saja akan lain kejadiannya, bila pada awal pembicaraan ia memberikan alasan-alasan terlebih dulu mengapa kesalahan itu bisa terjadi, sampai lupa meminta ma’af atas kesalahan tersebut.
Jadi ternyata meminta ma’af justru menguatkan kredibilitas kita, menaikan harga diri kita dan mengakui keberadaan kita sebagaimana manusia, yang tidak luput dari kekeliruan. Tentu menjadi lain masalahnya, bila kita melakukan kekeliruan yang sama, dan kesalahan yang itu-itu juga. Jika demikian masalahnya, kita setara dengan keledai.Oleh sebab itu, minta ma’aflah, jika memang kita benar-benar bersalah atau melakukan kekeliruan, sekecil apapun kesalahan yang kita lakukan. Efeknya sungguh luar biasa.
PEMBERIAN MA’AF MERUPAKAN PROSES DETOKSIFIKASI
Dari tokoh yang saya paparkan sebelumnya Rasulullah Muhammad SAW dari sifatnya yang pemaaf terhadap kesalahan orang-orang terdahulu dan ummatnya juga terkenal tokoh yang sederhana, tidak sombong, rendah hati, wajahnya enak dilihat. Juga bila kita mengingat penampilan seorang Nelson Mandela dia termasuk salah satu orang yang telah memaafkan dari kesalahan rezim yang sebelumnya, ia senantiasa ceria, rendah hati dan enak dilihat. Dua tokoh tersebut meski bukan maksud untuk menyamakan adalah orang yang karena memaafkan maka mengalami detoksifikasi, yaitu mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh dan pikiran melalui pemberian ma’afnya.
Kebalikan dari orang yang pema’af adalah orang yang tidak pernah mengakui kekeliruan ataupun kesalahan yang dilakukannya. Dia selalu mengelak, dan menimpakan kesalahan pada orang lain. Otomatis, menurut anggapan dia, dia tidak berbuat salah, dan karena tidak berbuat salah, dia tidak perlu minta ma’af, baik dalam pekerjaan, hubungan kemasyarakatan atau keluarga. Apalagi ia mempunyai anggapan yang keliru bahwa meminta ma’af adalah pekerjaan rendah dan hina. Dengan meminta ma’af, menurutnya, mengurangi kehebatan dirinya, dan menjadikan dirinya sangat rendah dan tidak hebat. Kehidupan orang-orang seperti ini akan mengalami kesempitan gerak dan pemikiran. Kecurigaan kepada pihak lain serta senantiasa merasa benar akan membuat dirinya sempit pada dadanya dan pemikiran. Muncullah racun-racun penyakit dalam tubuhnya karena pemikiran tersebut ini kebalikan dari orang-orang pema’af sebelumnya.
Bila kita cermati penjabaran di atas tentu secara normatif kita akan memilih sebagai pema’af agar mempunyai sifat baik seperti tokoh-tokoh di atas. Namun kembali kepada diri kita masing-masing, apakah pemberian ma’af penting dalam upaya pencapaian kita untuk hidup berkelimpahan rejeki, kemakmuran, kesehatan, berbagi kepada orang lain baik harta maupun ilmu dan kebahagiaan sejati dalam arti kebahagiaan secara materi/finansial maupun kebahagiaan spiritual dalam arti keberadaan diri kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Demikian dari hikmah ”Mudik” dan Halal bil Halal sebagai sarana silaturahim untuk saling memberi ma’af yang ternyata sangat penting dalam pencapaian kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Kita umpamakan, proses pemberian ma’af semacam anti oksidan, yang memusnahkan radikal bebas dari tubuh dan pikiran kita. Tubuh kita menjadi lebih segar dan sehat, pikiran kita menjadi jernih, karena segala racun tubuh berupa dendam kesumat, iri hati, dan dengki lenyap pada saat kita memberikan ma’af kepada siapapun yang telah menyakiti kita.
Apakah hal tersebut sulit ? Jika kita menganggapnya sulit, maka pemberian ma’af menjadi sulit. Namun jika pemberian ma’af kita katakan sebagai suatu keharusan dalam mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan, maka kita katakan bisa dilakukan, maka pemberiaan ma’af pasti dapat dilakukan.Untuk lebih mudah memahaminya, kita misalkan pemberian ma’af sebagai proses detoksifikasi, proses pengeluaran racun dari dalam tubuh kita. Pada saat kita memberikan ma’af, maka yang terjadi adalah kita tengah mengeluarkan racun-racun diri tubuh dan pikiran kita, dan kemudian terjadi adalah rasa lapang, segar, menyenangkan, aura wajah kita muncul berbinar, imajinasi kita tentang keberhasilan dan kesuksesan jelas tergambar, dan pada akhirnya apa yang menjadi keinginan kita, hidup yang nyaman, berkualitas, makmur, sukses dalam arti yang luas, benar-benar terwujud.Marilah kita mencoba memberi ma’af untuk hal-hal yang kecil lebih dulu, kemudian secara perlahan dilanjutkan dengan memberi ma’af kepada hal-hal yang menurut Anda sulit dilakukan, padahal mudah dilakukan. Tetaplah bersyukur, berdo’a, dan menjaga silaturahim dan lakukan afirmasi untuk menimati bahwa hidup ini benar-benar menyenangkan, dan tidak ada alasan untuk menanam racun dalam diri kita(.)
Kamis, 09 Oktober 2008
DPD PKS Kota Bekasi; Alasan Pengusungan CAD
FIGUR PENGUSUNG PENGEMBANGAN SDM DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK BURUH
Drs. Muhammad Nursyams Hilmi adalah ketua Dewan Pimpin Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Bekasi Utara. Dalam kepemimpinannya PKS cabang Bekasi Utara mengalami kemajuan yang signifikan. Dibawah kepemimpinnannya PKS Cabang Bekasi Utara berkembang pesat dan diterima masyarakat luas.
PKS Bekasi Utara didukung masyarakat karena kesetiaannya melayani masyarakat. Atas koordiansi Drs. Muhammad Nursyams Hilmi PKS Cabang Bekasi Utara sering melakukan pelayanan kesehatan gratis. Memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi PKS Kota Bekasi untuk tidak mencalonnkannya sebagai salah satu Calon Anggota Dewan (CAD).
Drs. Muhammad Nursyams Hilmi diyakini sanggup mewakili kepentingan rakyat Bekasi Utara, di Parlemen diharapkan ia akan memperjuangkan kepentingan pengembangan sumber daya manusia khususnya untuk para karyawan / buruh dan pengawal hak-hak buruh. Ia akan melakukan pendampingan, dan membela hak-hak buruh tanpa mengurangi hak dan kewenangan investor / manajemen perusahaan.
Bagi suami Siti Zulaikha ini pembelaan terhadap buruh bukan suatu yang asing. Selama ini ia bekerja pada departemen Sumber Daya Manusia sebuah perusahaan swasta nasional. Di perusahan tersebut ia banyak bersentuhan dengan buruh dan menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai elemen buruh.
Di parlemen kelak Drs. Muhammad Nursyams Hilmi akan memberikan solusi bagaimana masyarakat mempunyai sarana dalam pengembangan sumber daya untuk bisa siap berkarya dalam persaingan dunia kerja. Ia memastikan karyawan / buruh wajib dilindungi undang-undang serta mendapat perhatian serius dari anggota dewan.
Drs. Muhammad Nursyams Hilmi adalah ketua Dewan Pimpin Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Bekasi Utara. Dalam kepemimpinannya PKS cabang Bekasi Utara mengalami kemajuan yang signifikan. Dibawah kepemimpinnannya PKS Cabang Bekasi Utara berkembang pesat dan diterima masyarakat luas.
PKS Bekasi Utara didukung masyarakat karena kesetiaannya melayani masyarakat. Atas koordiansi Drs. Muhammad Nursyams Hilmi PKS Cabang Bekasi Utara sering melakukan pelayanan kesehatan gratis. Memberikan santunan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi PKS Kota Bekasi untuk tidak mencalonnkannya sebagai salah satu Calon Anggota Dewan (CAD).
Drs. Muhammad Nursyams Hilmi diyakini sanggup mewakili kepentingan rakyat Bekasi Utara, di Parlemen diharapkan ia akan memperjuangkan kepentingan pengembangan sumber daya manusia khususnya untuk para karyawan / buruh dan pengawal hak-hak buruh. Ia akan melakukan pendampingan, dan membela hak-hak buruh tanpa mengurangi hak dan kewenangan investor / manajemen perusahaan.
Bagi suami Siti Zulaikha ini pembelaan terhadap buruh bukan suatu yang asing. Selama ini ia bekerja pada departemen Sumber Daya Manusia sebuah perusahaan swasta nasional. Di perusahan tersebut ia banyak bersentuhan dengan buruh dan menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai elemen buruh.
Di parlemen kelak Drs. Muhammad Nursyams Hilmi akan memberikan solusi bagaimana masyarakat mempunyai sarana dalam pengembangan sumber daya untuk bisa siap berkarya dalam persaingan dunia kerja. Ia memastikan karyawan / buruh wajib dilindungi undang-undang serta mendapat perhatian serius dari anggota dewan.
Langganan:
Postingan (Atom)